StreamWTF
Cerita Dewasa - Wanita Penggoda
Teng, tenng, tenngg.. Bel masuk sudah berbunyi. Semua murid di SMA Suwoon berlarian ke kelas mereka. “Ciara. Kamu ikut saya ke kantor”. Ciara yg berlari bersiap ke kelas, terpaksa berbalik arah mengikuti wakil kepala sekolah.
“Ada apa pak?”. Ciara tak nyaman dengan pandangan pak Roan tua bangka ini. Pandangan ingin menerkam nya, bahkan saat bicara matanya tak lepas dari susu kenyal ciara.
Ciara yakin saat berlari tadipun, pak Roan pasti melihat susunya yang bergoyang. “Kamu kenapa memakali rok yang sangat pendek begini?”. Pak Roan mendekat ke arah Ciara sambil membawa rol panjang berbahan kayu.
“Hanya saya potong sedikit pak. Sekitar 2cm. Karena saya beli ukuran besar”. Ciara memang terpaksa membeli rok ukuran lebih besar dari ukurannya karena saat itu ukurannya tak tersedia, tak mau menunggu lama sehingga ia membeli yang lebih besar saja.
“Jangan bohong. Coba sini saya ukur, saya tau berapa ukuran aslinya”. Pak Roan menempelkan rol panjang itu di kaki Ciara. Dia mengukur ujung rok ke dengkul Ciara.
“Saya tidak mungkin salah. Kamu lihat ini, panjangnya lebih pendek dari standarnya”. Namun ada hal yang lebih mengejutkan bagi Ciara, bukan karena ditegur. tapi ujung rol yang tadi ada di ujung roknya kini berada tepat di tengah memeknya.
“Aahh… Pak”. Ciara mencoba menjauhkan rok pak Roan dari tubuhnya. Namun bukannya menjauhkan, pak Roan justru mulai menekan- nekan dan menggerakkannya.
Setelah puas, pak Roan berdiri menjauhkam rol itu dan ia ganti dengan tangannya. Awalnya tangan itu menyentuh paha kiri Ciara, sambil sedikit demi sedikit dia naikkan ke atas ke pangkal paha Ciara.
“Saya marah tentang rok kamu karena saya peduli. Lihat saja ini, memek kamu nyaris kelihatan. Saat diam saja bisa kelihatan apalagi saat jalan atau lari”. Pak Roan menjelaskan panjang lebar sambil jempolnya digesekkan ke tengah memek Ciara.
Merasa tak puas, pak Roan mengganti jempolnya dengan jari tengah, tetap menggesek- gesek sambil menekan itil Ciara.
“Aaaahhh… Aaahhh…..pak…. Aaaahhh….. Geli paa…aakkh”.
“Basah. Memek kamu sepertinya basah Ciara. Biar saya cek”. Sambil memasukkan jari tengahnya di sela celana dalam menuju lubang memek Ciara, tangan kanannya meremas susu kenyal Ciara.
Jari Pak Roan semakin kencang mencolok memek basah Ciara. Saat jarinya seperti disedot, pak Roan sengaja mencabut jarinya.
“Sepertinya memek kamu tidak papa. Kamu bisa kembali ke kelas. Ingat jangan potong lagi rok kamu”. Pak Roan menepuk memek Ciara dari luar roknya. Saat Ciara berjalan keluar, pak Roan meremas pantat montok Ciara.
Sepanjang belajar sampai jam pulang, Ciara tak bisa fokus. Memikirkan hal tadi ditambah lagi memeknya yang tak berhenti berkedut membuat Ciara mumet.
Walaupun takut, tak bisa dipungkiri tiara merasa nikmat. Terkhususnya di bagian memek, bahkan susunya juga nikmat saat diremas- diremas.
“Haaahh, kenapa gak hilang si kedutnya”. Ciara yang sudah dirumah, berbaring sambil meraba bawahnya.
Basah dan geli.
“Udah ah, mending berendam aja. Biar lupa yang tadi”. Ciara segera menanggalkan semua pakaiannya dan berjalan ke dalam kamar mandi.
Segera setelahnya ia segera berendam di air hangat beraroma mawar. Tanpa sadar tangannya menyentuh puting susunya yang tegang.
“Aaahhh…. Aaahhh…. Aaahhh…. Ah enak”.
Semakin menjadi tangan Ciara mulai turun menyentuh memeknya. Dia mulai menggesek itilnya yang tegang. Ciara hanya meraba bagian luar bibir dan itil saja. Ia takut jika harus memasukkan jarinya. Namun hanya diluar saja tetap membuat Ciara sampai hinga orgasme.
“Aaahhh…. Geli banget. Enaaaaakkkk…. Aaggggghhhhhhh”.
Ciara sudah tak punya tenaga, sehingga ia memilih segera tidur setelah memakai bajunya.
*****
Mungkin karena pengalaman selama mandi kemaren, hari ini Ciara sampai bangun kesiangan.
Saat sampai di sekolah, Ciara sudah dihadang oleh satpam. Pak satpam hendak mengantar Ciara ke ruang BK, namun di tengah jalan dihadang oleh pak Roan.
“Ciara, kamu terlambat ya. Dan lagi apa- apaan rok kamu itu, kenapa semakin pendek?”.
“Tidak pak, rok saya sama seperti kemaren”. Ciara sudah takut karena pak Roan lagi- lagi membicarakan rok. Namun yang tak ia sadari, memeknya berkedut tak karuan saat pak Roan didepannya.
“Biar saya saja yang menyelesaikannya pak adit”. Kata pak Roan pada pak satpam ganteng itu.
“Baik pak”.
Pak Roan segera membawa Ciara ke kantornya, dengan alasan mendisiplinkan Siswi bandel. Tua bangka itu langsung mengunci kantornya dan berdiri tepat dibelakang Ciara.
Ciara yang takut tak berani bergerak sedikitpun. Terasa aneh di belahan pantatnya, ada benda tumpul yang keras sedang menusuk dan bergerak- gerak.
Pak Roan yang merasa mendapat angin, menghentakkan pinggulnyalebih keras ke pantat Ciara. Aneh tapi enak, Ciara bingung dengan suasananya.
“Karena kamu telat, maka saya akan memberikan pelajaran tambahan padamu seterusnya. Setelah selesai jam terakhir, kamu harus ke kantor saya setiap hari”. Dasar tua bangka mesum, ada saja alasannya.
“Apa pak pelajarannya?”.
“Kamu akan tau hari ini. Dan tenang saja, pelajaran ini akan menambah nilaimu di raport nanti”. Kali ini tangan pak Roan memegang pinnggang Ciara dan perlahan naik sampai di bawah susunya.
Ia mendorong- dorong tangannya keatas, sehingga susu Ciara yang besar jadi bergerak. Dan tak lama ia mulai meremas kedua bukit itu, sangat kenyal dengan puting yang sudah tegang.
Sehingga terlihat dari luar seragamnya, karena bra yang dipakai Ciara berbahan tipis.
“Apa ini, kenapa tegang begini?”. Pak Roan pura- pura polos sambil menekan dan menarik- narik puting Ciara.
“Aahh…. Pak, jangan pak….. Geli banget pak….. Udah pak, saya ahh… nggak tahan……… Aaahhh….ahhhh….aaahhhh”. Ciara tak bisa menyembunyikan rasa nikmat yang melandanya.
Mendapat respon begitu, membuat pak Roan semakin kurang ajar. Kali ini tangannya menjalar kebawah masuk ke balik rok Ciara. Mulai meraba dan mengusap bawah Ciara.
Ia mulai menekan- nekan itil Ciara dari luar celana dalam. Ciara makin kelojotan dibuatnya. Tak lama pak Roan memasukkan tangannya ke celana dalam Ciara.
Tangannya langsung bersentuhan dengan bibir bawah Ciara. Lalu jari- jari besar dan panjang itu membelah bibir bawah itu dan menemukan sesuatu sebesar kacang. Itu adalah itil, ia mulai menggesek dari pelan sampai cepat dan tak lupa ditekan- tekan.
Setelah puas pak Roan mulai mencubit lembut itil Ciara. Tentu hal itu membuat Ciara semakin kenikmatan, sangat nikmat.
“Aaahhhh…..aaahhh….. Enaaaak paaaak, enhhh…nhaaakkkk…… Aaaahhhhh……aaaaahhhh”. Namun mungkin karena takut, Ciara kembali memperoleh kesadarannya.
“Ssuu….sud…aaahhh paaak. Ttoo..tolong hen..ti…khaaaannn….aaaaahhhh”. Namun tubuhnya seperti merinding saking nikmatnya.
“Tidak bisa Ciara. Kita sudah mulai kelas tambahannya, jangan lupa ini menambah nilai kamu”.
Bukannya berhenti, pak Roan semakin menjadi menggesek Ciara. Namun tak lama ia berhenti dan beralih ke susu Ciara. Ia membuka kancing baju Ciara satu- persatu dan melepas baju Ciara. Ia juga melepas rok pendek Ciara, hingga kini hanya tersisa bra dan celana dalamnya.
“Udah pak, saya takut”. Ciara bicara sambil menutupi badannya.
“Tak perlu takut. Saya jamin nilai kamu yang terbagus karena kelas tambahan ini”.
Mungkin karena tergiur nilai atau gesekkan tangan pak Roan sangat memabukkan, Ciara tak lagi protes.
Kemudian pak Roan segera melepas bra dan celana dalam hitam Ciara. Ia mulai meremas dan menjilat ringan puting Ciara. Jilatannya turun kebawah hingga sampai di pusar Ciara.
Pak Roan menyibakkan bibir bawah Ciara, dan terlihatlah memek merah merona yang menggoda. Ia mulai menghirup aroma surga dari memek Ciara. Sama seperti menjilat puting ya tadi, pak Roan hanya menempelkan ujung lidahnya pada itil Ciara.
Pak Roan segera membimbing Ciara untuk duduk di meja kerjanya. Ia mengangkangkan kaki Ciara hingga pak Ron ppuas melihat lubang kenikmatan itu. Ia tak membuang waktu, ia segera menjulurkan lidah menjilati semua inci memek Ciara.
Sluuurrpp…..sluuurppp….sluuurppp…….. Aaahh sangat manis. Memek kamu nikmat Ciara. Bagimana dalamnya ya, pasti lebih nikmat ya. Sluuurrpppp……sluuuurrrppp… Cuuuupp….cuuuppp”. Pak Roan semakin menjadi menjilati memek Ciara yang sudah basah dari tadi.
“Aaahhhh…..aaaahhhhhh……..aaaaaahhhhh phaaakkk…..eeeennaaaaakkkkkhhhhh….. Ji….laaattt lagi paaaaakkkk…. Saya aaahhhh saya maaauuuhhhh pipiiiisshhhh”. Ciara bahkan mengangkat pantatnya agar mulut pak Roan semakin menempel ke memeknya.
Pak Roan mulai memasukkan lidahnya ke lobang memek Ciara dan mengigit- gigit ringan itil Ciara.
Ciara tak kuat menahan kenikmatan yang ia rasakan sekarang. “Aaahhhh……..eemmmhhh…….aaaaahhhhh…..aaah pak aku mauuuu piiippiiissshhhhh…….aaaaaaggghhhhh…….AAAAAAHHHHHHH………”. Cairan cinta Ciara muncrat sangat banyak. Pak Roan bahkan sengaja menjauhkan wajahnya saat Ciara muncrat.
Cairan Ciara bahkan sampai membasahi baju Pak Roan. Ciara merasa sangat nikmat karena lidah pak Roan.
“Nikmat Ciara?”. Pak Roan bertanya sambil masih membelah menyentuh itil Ciara.
“Aahhhh….. I iiya pak, nikmat sekali”. Wajah Ciara sangat merah mengakui kenikmatan itu.
“Ini belum apa-apa sayang. Kamu akan merasakan kenikmatan yang lebih sebentar lagi”. Pak Roan segera menanggalkan segala pakaian yang terpasang di badannya.
Pak tua itu bugil sekarang. Ciara bahkan sampai melongo melihat kontol panjang dan besar pak Roan yang sudah menegang maksimal.
Pak Roan segera mengambil kondom di laci dan memakainya. Ia tak kuat lagi menahannya, tak ada lagi forplay. Ia akan segera menggenjot Ciara sampai lemas.
“Memek kamu gak sabar saya entot ya, sampai kedut- kedut gitu”. Lagi, pak Roan membelai memek Ciara yang sialnya memang berkedut menanti aksi pak Roan.
Pak Roan segera menempelkan dan menggesek kontolnya ke tengah memek Ciara. Ciara merasa seperti disetrum. Rasa gelinya berkali lipat daripada dijilat tadi.
“Saya masukkan ya, saya jamin kamu akan suka sayang”. Pak Roan mengecup bibir Ciara sambil mendorong pinggulnya.
Baru kepalanya yang masuk, Ciara sudah teriak kesakitan. “Sakit pak….. Huu huu huu. Sudah pak, saaakkk…iiiitttt”.
“Tahan sayang”. Kemudian pak Roan memaksa masuk semua tongkat ajaibnya itu, agar tenggelam dalam sangkarnya.
Bleessss…..
Masuk semua kedalam lobang Ciara. Pak Roan menekan ke dalam agar lebih nikmat.
“AAAAHHHHHH…….shaa kkiiiiitt… Huuu huuu”.
Pak Roan mendiamkan pinggulnya menunggu Ciara beradaptasi dengan ukurannya. Ia merasa sangat senang karena mendapat perawan Ciara.
Saat dirasa Ciara mulai rileks dan merasa enak, ia mulai menggoyangkan pinggulnya. Mengeluar masukkan kontolnya di lobang memek Ciara. Aaahh sangat nikmat.
“Aaahhhh…. Eemmmmhhhh….. Aaaahhhh….. Aaaaaaahhhhhh…….paaaaakkkkk……..eeeennnaaaaakkkkk……aaaaaahhhhh”. Tak ada lagi sakit, yang ada hanya kenikmatan yang tiada tara.
“Aaahhh…..lobang perawan memang enak. Kamu suka saya aaahhhh…….. entot bukan sayang. Memek kamu geli aaaahhhhh….. karena ngentot kan Ciara?”. Pak Roan semakin menjadi menggerakkan pinggulnya menggempur Ciara.
“Aaahhhh……aaaahhhhh…..paaakkk geeellliiii. Ennhhaaaaakkkk…..laagiii paakk. Yang cepeeetttt”. Ciara
“Aaaaahhhhh…..paaakkkk…..Ciiiiaaaarraa….aaahhhh….mau pipiiisss…. Laaaggiiii……aaaaaahhhhh”.
“Keluarinhhh aaaahhhh……keluaariiinn sayaannghhhh”. Pak Roan tak kalah mendesah dengan Ciara. Pak tua itu sangat menikmati perkosaan yang dia lakukan.
“Oooohhhhh…..meemeeekkk eennnhhaaakkk…..”. Pak Roan semakin menjadi menggempur Ciara. Ia semakin menekan kontolnya kedalam memek Ciara.
Plokkk…plookk…plookkk….plokkk… Bunyi dua kemaluan yang saling beradu memenuhi ruangan wakil kepala sekolah.
Pak Roan yang tak tahan melihat Ciara menggelinjang kenikmatan, membelah bibir memek Ciara dan menggesek itil Ciara menggunakan jembutnya yang lebat.
“Aaahhhh…..paaaakkk…..Ciara gheeellliiii…..aaaaakkhhhh…….eemmmmhhhh…….aaaaaahhhhh…..oooohhhhh…oohhh….aaaaahhhhhh”.
“Aaakkkhhh…..apa nya aahhh…yang geli sayanghhhh….”. Pak Roan sengaja menggoda Ciara. Ia ingin Ciara bicara kotor padanya.
Ciara hanya diam saja, ia malu menjawab. Dan untungnya pak Roan tak memaksa, ia tau kalau Ciara belum terbiasa. sumber
“Ciiaaraa…aaaahhhh….saayaaaa maau keluar. Kaamu juga akhh kann…..”. Pak Roan menekan dan menggenjot Ciara semakin menjadi.
“Aaahhhh….paaaakkk…aaaahhh….aaahh…aaahhh..AAAAAKKKHHHHHHHH……”. Akhirnya Ciara mengeluarkan cairannya yang sangat banyak. Tentunya membuat kontol besar pak Roan menjadi hangat karena disiram cairan kental Ciara.
Tak lama, pak Roan juga mengeluarkan cairannya sangat banyak. Untungnya ia memakai kondom.
Pak Roan segera mencabut kontolnya dan menjilati memek Ciara. Ia membersihkan memek nikmat itu dengan lidah basahnya yang nakal.
“Aaahhh…aaaahhh….aaagghhhh…..aaahhhh…. Gelhiiii…..” Ciara mengangkat pinggulnya karena saat ini ia merasa sangat sensitif.
“Enak bukan Ciara?”.
Ciara hanya diam karena malu menjawabnya. Ia merasa sangat kenikmatan dengan adengan ngentot barusan.
“Jawab Ciara. Dientot enak kan. Kamu suka saya entotin kan”.
“Ee..enak pak”. Muka Ciara memerah karena mengakui hal itu. Ia mengaku nikmat karena diperkosa oleh pak Roan barusan.
Setelahnya, pak Roan segera memakai pakaian nya dan juga menyuruh Ciara. Ia juga berpesan pda Ciara, bahwa ia akan sering memanggil Ciara. Untuk ngentot tentunya.
“Saya akan sering memanggil kamu. Memek ini akan saya entot terus”. Pak Roan bicara sambil meraba dan menggesek memek Ciara dari luar celana.
“Aaahh… Ii..iya pak”. Ciara lagi- lagi klojotan karena ulah pak Roan.
“Haaah, masih geli. Enak sih gelinya, pengen dipegang deh itilnya”. Ciara sibuk perang batin saat seorang guru menerangkan pelajaran didepan, pak Wahyu namanya. Masih muda dan tampan.
Ting..
Tong…
Teng…
“Segini dulu untuk hari ini, silahkan ulangi pelajaran kalian di rumah ya”. Waktu jam pelajaran terakhir sudah habis, sehingga Ciara bisa cepat bertemu dengan kasurnya.
Sampai dirumah, Ciara segera mandi karena badannya sangat lengket. Ia juga ingin berendam untuk merilekskan badannya.
Entah kenapa, lagi- lagi Ciara mengingat aksi panasnya tadi. Ia merasa sangat nakal karena mendesah sangat banyak.
“Iiihhhh, aku malu”. Ciara bicara sendiri sambil memegang pipinya yang merah.
Tangan Ciara bergerak sendiri meraba susu dan memeknya. Tangan kanan Ciara mulai menarik- narik puting susu kanannya dan tangan kirinya mulai masuk kedalam bibir bawah itu dan membelahnya.
Ia mulai menggesek pelan itilnya yang lagi- lagi sudah mengeras.
“Aaahhh…. Ennaaakkk…. Aaahhhh….. Eeennnaaaakkk.. bangeeetthhhh….. Mee…meekk…aakuuu…geeelllliiii…..”. Kemudian Ciara mulai memasukkan jari tengahnya menirukan pak Roan tadi.
“Aahhh…inii..leebbhiihh…eeennnnaaakk…..aaahhhh…ddaariii…aahhh….pada digeseekk…..aaaahhhh”. Mungkin karena sudah sangat napsu, cairan Ciara keluar dengan cepat.
“Aaaahhhh…. Ternyata ngentot itu enak banget ya. Jadi pengen dientot lagi deh. Nikmat banget memek aku rasanya, apa lagi tadi waktu itil aku juga digesek jembut pak Roan. Aaahhh…pengen lagi”.
Karena sudah mulai terasa kedinginan, Ciara segera membilas badannya dan segera tidur.
“jangan pak. Saya mohon. Jangan perkosa saya, saya gak mau aaaaa……”.
“Haaaahhh…hah hah hah. Untung cuma mimpi”.
“Aku nyesel karena menikmati perkosaan tadi. Bodoh kamu Ciara”. Ciara memukul pelan kepalanya karena merasa bodoh.
Ia tak percaya dirinya ingin diperkosa oleh lelaki lagi. Menikmati sodokan keras seorang pria tua dan juga menyerahkan mahkotanya.
“Udah ah, lanjut tidur lagi. Biar besok ga kesiangan”. Ciara melanjutkan tidurnya dan melupakan mimpinya. Sebelum tidur ia juga berjanji tak akan mengulangi kejadian basah disiang hari tadi.
*****
Ciara berlari tergesa masuk ke dalam kelasnya. Ternyata benar, dia telat karena semalam.
“Permisi pak, maaf terlambat”.
“Ya sudah silahkan masuk. Nanti kamu bicara dengan saya”. Pak Willy terlihat menyeringai melihat Ciara.
“Ba- baik pak”. Ciara takut setengah mati dengan pak Willy. Karena semua orang tau, guru olahraga ini adalah guru killer.
“Kalian bisa ganti baju dan segera ke kolam renang. Kita ada praktek renang hari ini”. Pak Willy segera meninggalkan kelas.
Para murid segera mengganti baju dengan baju olahraga. Ciara memakai baju kaos dan celana pendek , seragam olahraganya.
Segera bergegas ke kolam renang bersama teman- teman sekelasnya.
“Kalian silahkan berbaris, kita akan pemanasan dulu sebelum mulai praktek. Pemanasan yang benar”.
Pak Willy membantu para murid untuk melakukan pemanasan yang benar, agar mengurangi resiko saat praktek nanti.
Saat Ciara melakukan gerakan merukuk memegang lututnya, Pak Willy tiba- tiba suda berdiri di belakang Ciara.
Pak Willy mulai mengelus- elus paha Ciara dengan alasan membenarkan gerakan. Ciara yang dasarnya memang polos, membiarkan hal itu karena menurutnya seorang guru melakukan itu untuk membimbing murid.
Namun semakin lama, tangan Pak Willy semakin nakal. Dan anehnya Ciara mulai merasa panas akibat sentuhan sensual pak Willy.
Karena seperti mendapat lampu hijau, pak Willy semakin menjadi menggerayangi pantat ranum Ciara.
“Ganti gerakan selanjutnya”. Pak Willy memberi instruksi pada muridnya, gerakan kali ini membuat pak Willy semakin menjadi menggerayangi Ciara.
Masih dengan posisi merukuk memegang lutut namun kakinya dibuka lebar hingga pak Willy mulai meraba- raba paha dalam Ciara dekat pangkal pahanya.
Karena posisi tersebut, bibir kenikmatan Ciara menjadi tercetak oleh celana pendeknya. Pak Willy makin menjadi- jadi, ia mulai meraba kemaluan Ciara dengan sangat ringan.
Namun karena Ciara yang sudah nafsu, ia terkejut dan berdenyut. Pak Willy terus mengulang mengelus Ciara hingga ia tak sengaja melihat celana olahraga Ciara mulai basah.
Dengan seringai mesumnya, pak Willy terang- terangan mengelus panjang memek Ciara. Da setelahnya ia menyuruh para murid berdiri.
Masih dengan mengelus memek Ciara, pak Willy berbisik di telinga Ciara. ” Basah ya sayang, memeknya”.
Ciara susah payah menahan desahannya. Hingga saat Ciara bergetar ingin keluar, pak Willy langsung menghentikan tangannya.
Ciara kecewa sebenarnya, hampir saja keluar, tapi malah berhenti. Ia mencoba menutupi moodnya.
“Kalian bisa masuk ke ruang ganti dan ganti baju kalian. Segera”. Mendengar perintah pak Willy, para murid termasuk Ciara bergegas mengganti baju.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka sudah berkumpul di depan kolam renang. Pak Willy langsung mengarahkan mereka untuk masuk ke kolam.
Sepertinya Pak Willy berencana memberikan kelas mandiri pada mereka. Ia ingin fokus menikmati bibir bawah Ciara.
“Kalian bisa berlatih sendiri dulu. Setelah itu, kita akan ambil nilai praktek. Ada yang tidak bisa berenang?”.
Tak ada yang menjawab, Pak Willy langsung melanjutkan kalimatnya.
“Selain Ciara tidak ada ya. Kalau gitu Ciara akan saya ajari khusus. Kesini Ciara”. Pak Willy pintar sekali membuat alasan untuk menikmati Ciara.
Pak Willy segera mengajak Ciara ke kolam lain. Di sekolah Ciara ada tiga kolam besar, teman- teman Ciara beraktifitas di kolam 1 dan Pak willy serta Ciara berada di kolam 3.
Pak Willy sengaja melarang para siswa untuk memakai kolam 2, mereka hanya diperbolehkan memakai kolam 1. Untungnya kolam 1 itu sangat besar.
“Ayo kita masuk sayang”. Pak Willy terang-terangan menarik tangan Ciara agar segera masuk ke kolam. Ciara yang mungkin masih horny, hanya menuruti perkataan Pak Willy.
Pak Willy segera menyuruh Ciara memegang pinggir kolam dan mengangkat kakinya seperti terapung. Pak Willy memanfaatkan hal itu dengan mengelus paha Ciara.
Sembari memberikan instruksi, Pak Willy mulai mengelus dan meremas bokong sekal Ciara. Tak lama tanggannya menjulur mengelus memek Ciara. Sontak saja Ciara mendesah manja.
“Aaaaaahhhhh…..phaaakkk…aaaahhhhh”. pak Willy makin menjadi menggesek memek Ciara, sambil tangan satunya meremas susu Ciara.
“Keenakan banget ya memeknya digesek gitu”. Ciara tak berani menjawab, hanya desahan manja sebagai balasannya.
“Aahh…aahhhh..aaaaaahhhhh….aaahh”. Ciara gemetar hebat seperti ingin mengeluarkan cairan. Namun Pak Willy segera menghentikannya.
“Mau keluar?. Jangan pake tangan dong sayang. Pake kontol saya, biar saya tusuk memek kamu sampai gemetar gak tahan. Muah…”. Pak Willy berucap sambil mencium tengkuk putih mulus Ciara. Tangannya tetap meremas sambil menarik puting tegang susu Ciara.
“Saya entot memek kamu ya sayang”. Ciara tak menjawab, ia ingin tapi juga takut. Ciara menggelengkan sedikit kepalanya sambil menahan enak di putingnya.
“Kamu tidak bisa menolak Ciara, saya mendengar bahkan melihat kamu di entot habis- habisan sama wakil kepala sekolah”. Ciara yang mendengar itu tentu saja terkejut, takut jika pak Willy menyebarkannya.
“Jika kamu tak mau semua orang tau, bahkan ibu kamu, kamu harus terima saya kontolin. Hahaha”. Pak Willy mengancam Ciara dengan tangan yang masih memelintir puting susu Ciara.
“Kita ngentot sampai kamu ketagihan kontol saya. Memek kamu pasti bakalan berdenyut terus kalau bertemu saya setelah ini”. Pak Willy bicara seperti mengejek Ciara yang bilang tidak tapi sebenarnya mau.
Pak Willy langsung menelanjangi Ciara sampai bugil. Karna dibalik baju renangnya Ciara tidak memakai dalaman, sehingga mudah bagi pak Willy membuatnya bugil.
Pak Willy tak berpikir panjang menelanjangi Ciara karna ia yakin tidak ada yang akan melihat. Pak Willy lagi- lagi menggesek itil Ciara yang sudah tegang. sumber
“Aahh…ahh pak, udah pak jangan di gesek lagi. Geli pak, aaahhh……sssshhhhh…..hhmmmm…..aaaaahhhhh…….ssshhhh”. Ciara benar- benar merasa nikmat karena tangan Pak Willy.
Pak Willy langsung saja menggesek kontol besarnya di itil dan bibir memek Ciara. Ia sengaja melakukannya agar Ciara tak tahan dan memohon untuk di entot.
“Aahh…pak, jangan di gesekhh lagihh… Saya gak tahaaannn…..”. Ciara bicara sambil menggoyang pinggulnya seperti sedang ngentot.
“Gak tahan kenapa sayang?. Saya gak ngerti kamu bilang apa”. Pak Willy tak henti menggesek kelamin mereka.
“Itu paaakkk… Udah paaaakk……”
“Kenapa sayang, udah apanya?”.
“Jangan digesek lagi pak, saya gak tahaann….. Gatel paaaakkhh, sayaaa….aaaahhhhh…..ssshhh….gatel bangethhss…paaaakkk”. Ciara benar- benar memperlihatkan wajah sange minta di genjot.
“Apa yang gatel?”. Pak Willy menggoda Ciara agar bicara kotor.
Awalnya Ciara hanya diam saja sambil menahan nafsu yang sudah naik. Tapi memang dasar Pak Willy, ia makin menjadi menggesek Ciara. Tentunya membuat Ciara makin gatal ingin dijejali kontol.
#####
Author Ngocoks juga jadi gatel nih. Pengen di gesek-gesek juga nih jadinya, ada yang sama gak.
“Hhmmmhhh…..udaaahh paaakkk…geeellliii banget paakk..aaaahhhh….aaaahhhh…..ssssshhhhh…..udah pak..saya mohon”. Sembari menolak, Ciara sibuk menggoyang pinggangnya sambil memperlihatkan wajah sangenya.
Pak Willy bahkan membuka bibir memek Ciara agar lebih terasa menggesek liang kenikmatan Ciara.
Aahh…sungguh nikmat.
“Apa yang udah sayang…aaahhh…. Apanya yang geli…Saya nggak ngerti kalau kamu gak kasih tau”. Gesekkan antara dua kelamin itu makin menjadi dan tentunya makin nikmat.
“Itu pak, itu saya geli banget…. Aaaaahhhh……sssshhh…..aaagghhhhh…..aaahh aaahh aaahh baapaaakkk….”. Saat melihat wajah Ciara yang hampir nyampe, pak Willy langsung menghentikan gesekannya. Bahkan langsung menjauhkan kelamin mereka.
“Itu apa, hmm?”. Pak Willy kembali sibuk menggesek memek tembem Ciara agar makin nikmat.
“Itu pak… aaaaahhhh….. sshhh…. aahh… paaaakkk……itil saya geli pak….aaahhhh….gatel paaakkkk… Udaaahhh….. Paaaakkkkkkhhhhhhh”. Ciara benar- benar mabuk kepayang karena gesekkan batang berurat pak Willy.
“Tadi geli sekarang gatel?…aahhhh….sshh.. apa yang gatel sayang?. Hhmmm…ssssshhhh”. Pria itu semakin intens menggesek, membuat ia dan Ciara keenakan.
“Aaahhhh….paaakkkk….saya mohoon …..saayaaahhhh…..gakk taaahaaaann…. Ssssshhhh…. Gateeelll bangheeett paaaaakkkkhhh”. Ciara bahkan sampai menggelinjang menahan rasa yang sangat nikmat.
“Ya apa yang gatal sayaang … Kamu gak tahan apa?”. Pak Willy menggoda Ciara dengan menggesek memeknya lebih cepat lagi, dan tentunya membuat memek Ciara jadi makin gatal ingin segera dientot.
Ciara tak lagi bisa menahan gejolak ini, ia ingin segera digaruk oleh batang perkasa yang sedang menggeseknya ini. Ia tak lagi peduli jika disetubuhi gurunya sendiri dan di tempat yang terbuka. Yang Ciara inginkan adalah, ia bisa menuntaskan rasa gatal ingin di entot.
“Aaahhh….memek Ciara ahhh…. Gatel aahhh…. Paaakkk…. Ciara gak tahan aaahhh…. Pengen di aaahhh….entot pakkhhh….. ayo pak aaahhh Ciara udah gak aaahhh …. Tahan paaakkhhhhhh”. Dengan wajah merah menahan malu dan nafsu Ciara menyampaikannya pada pak Willy.
Pak Willy menyeringai mesum saat mendengar ucapan Ciara. Ia yakin akan menyetubuhi Ciara hari ini, tapi sebelum itu ia harus memulangkan muridnya yang lain.
Ia kembali menggesek memek Ciara dengan kontol besarnya.
“Kita akan ngentot setelah ini sayang, sampai memek kamu gemetar aaaahhhh…… karena nikmat di entot. Sekarang itil kamu aaaaahhhh….akan sensitif karena saya gesek terus aaahhhh….”.
Pak Willy makin gencar menggesek kelamin mereka dan sampai akhirnya ia dan Ciara keluar sebelum ngentot. Pria itu akan memulangkan seluruh siswanya sebelum menggarap Ciara.
“Tunggu sayang. Kamu akan semakin nikmat sebentar lagi”. Pak Willy segera memasukkan senjatanya dan berjalan ke kolam 1.
“Anak- anak, kita tidak akan mengambil nilai hari ini. Semua aka bapak hadirkan tanpa mengabsen. Kalian bisa pulang sekarang, bapak akan memberikan pelajaran tambahan pada Ciara karena ia benar- benar tak pandai berenang”. Tentu saja informasi ini sangat disukai oleh murid- murid. Mereka akan pulang cepat tanpa repot mengambil nilai praktek.
“Kalian segera ganti baju dan pulang. Tidak perlu melakukan penutupan”. Pria itu dengan sabar menunggu murid- muridnya pergi.
Tak butuh waktu lama, kolam renang sudah kosong. Hanya ada Pak Willy dan Ciara. Pria iu bergegas menutup akses kolam renang agar tidak ada yang bisa masuk. Kemudian ia segera berjalan ke kolam 3 dimana tempat Ciara berada.
Ciara masih berada di dalam kolam menenggelamkan diri sampai leher karena tak lagi memakai baju, ia sudah full naked dibuat pak Willy.
Pak Willy segera membuka seluruh penutup tubuhnya. Hingga Ciara dapat melihat senjatanya yang tegang dan keras, pria itu memasang kondom terlebih dahulu sebelum kembali masuk ke kolam.
“Saya pasti akan ngentot kamu tanpa kondom, tapi tidak sekarang. Nanti saat kamu sudah tergila- gila di entot, saya akan melakukannya tanpa kondom sayang”. Pak Willy berkata panjang lebar sambil kembali membuka bibir kenikmatan Ciara dan mulai menggeseknya.
“Aaahhhh……paaaakkkk….aaaahhhh….sudahhhh..paakk sayaaahhh aaahhh…..tidak tahan….aaahhhhnnnn…..ssssshhhhhh”. Ciara juga ikut menggoyang pinggulnya karena tak tahan.
“Kamu ingin saya melakukan apa sayang aaahhh…..ini sangaattthhh nikmat……”. Pak Willy sebenarnya sudah tak tahan ingin memasuki Ciara, apa lagi saat melihat susu montok Ciara yang bergoyang mengikuti gerakan wanita itu.
“Ituuuhhh aaaaahhhh……paaakkkk. aaaaahh….paaaaakkkkkhhhhh……sssssssshhhhh…..hhhhhh……mmmmmhhhhh……”. Ciara bahkan tak bisa bicara dengan benar karena nafsunya yang sudah di ubun- ubun.
“Apa sayaaang….aaaahhh….kamu bilang sssshhhh…..sekarang…aaahhhhh”.
Ciara yang sudah dilanda nafsu, tak lagi bisa menahan gejolak gairah ingin disetubuhi.
“Entooothhh……aaaahh…ssshhh….. entot sayahhh paaaakkkk…… masukin… hhmmm…..kontol bapak ssshhh…..ke memek sayaaahhhhh”. Ciara mengungkapkannya sambil merem melek dan menggoyang pinggangnya. Tak lagi ada rasa malu saat ini, yang dirasakan Ciara hanya gatal yang sangat nikmat.
“Tentu sayang”. Pak Willy berucap sambil mengecup singkat bibir Ciara dan meremas susu kirinya.
Kemudian pria itu mengangkat kaki kiri Ciara ke pinggangnya dan mengarahkan senjatanya ke lubang kenikmatan Ciara.
Bless…aaaahhh
“Mentok sayang. Sshhhh….enak banget memek kamu aaaahhhh…. sempit sayang, kontol aku di remas memek kamu..aaaahhhh”. Pak Willy menggoyang pelan pinggulnya menikmati penyatuannya.
“Aaahhh….paaakkk enak banget terasa di memek Ciara aaahhhh… gatel pak Memek Ciara. Entotin aaahh terus pak”. Tak ada lagi rasa malu, hanya kenikmatan yang sangat dirasakan Ciara sekarang.
Pak Willy menggoyang pelan pinggulnya menikmati jepitan Ciara. Sedikit- sedikit ia mulai menaikkan tempo menyodok siswinya.
“Aaahhh….aaaahhh….sssshhhh….mmmmhhh…aahh paaakkk…. gelii pakk, jangan gesekkhh itil saya pak aaahhh…”. Ciara yang kegelian karena itilnya lagi- lagi jadi sasaran gesekkan Pak Willy.
Jari- jari nya yang besar dan panjang itu dengan nakalnya menggesek itil Ciara yang semakin keras. Berkat itu, Ciara tak dapat menahan gerakan pinggangnya. Yang tentu saja membuat Pak Willy semakin nikmat di dalam sana.
“Aahh sayang, kamu sungguh nikmat. Aaahhh….ssshhhh…aaaggghhhh. kamu sangat hangat sayang, kontol saya sangat nyaman didalam sini aaahhh”.
Makin lama, makin cepat gerakan ngentot pak Willy. Ia benar- benar beruntung karena dapat menikmati memek sempit milik Ciara. sumber
“Aahh pak aahhh saya gak kuat paaaaaaaahhhhh……aaaaaaahhhhhh… saya mau keluaaaarrrr……aaaaahhhh”. Tubuh Ciara menegang siap mengeluarkan cairannya.
“Keluarkan sayang. Aaaahhhh….hhmmmm”. Mendengar desahan Ciara, pak Willy makin menjadi menggoyang pinggulnya. Sampai akhirnya ia merasakan ada cairan yang cukup banyak keluar dari memek Ciara.
Badan Ciara tegang bukan main. Setelah keluar ia tak dapat menopang badannya sehingga dipeluk erat oleh pak Willy. Hal itu mengakibatkan kontol pak Willy yang masih keras makin tertancap di memek licin Ciara.
“Aaahhh”. Lagi- lagi ciara dibuat menggelinjang karena serangan pak Willy.
Tentunya pak Willy menikmati pemandangan Ciara yang lelah habis ia gempur. Ia bertekat akan membuat ciara basah tiap kali bertemu dengannya. Ia ingin memek Ciara berkedut bahkan hanya dengan bertatapan dengannya.
“Kita belum selesai sayang”. Sambil berbisik, pak Willy mengangkat Ciara untuk duduk dipinggir kolam. Ia langsung mengangkangkan kedua kaki Ciara dengan sangat lebar, hingga lobang memeknya sedikit terbuka.
Kepala pak Willy tepat berada di depan memek yang menggoda minta di lahap itu. Pak willy mendekatkan kepalanya perlahan ke lembah kenikmatan Ciara.
Pak Willy kemudian mengeluarkan lidahnya dan menjilat itil yang sedang sangat sensitif itu dengan sangat tipis, namun mampu membuat Ciara menggelinjang.
“Aaaahhhh”
Pak Willy kemudian mengeluarkan lidahnya dan menjilat itil yang sedang sangat sensitif itu dengan sangat tipis, namun mampu membuat Ciara menggelinjang.
“Aaaahhhh”
Mendapat respon Ciara, pak Willy makin intens menjilati Ciara. Ia bahkan memasukkan itil yang sensitif itu ke mulutnya untuk diemut. Hal itu tentu membuat Ciara merasakan ngilu namun nikmat tak terkira hingga ia lagi-lagi akan keluar.
Guru mesum itu dapat dengan cepat tau Ciara akan keluar. Ia langsung menjauhkan wajahnya dan menggesek itil Ciara dengan jari nakalnya.
Tak perlu mengocok memeknya dengan memasukkan jari, cukup gesekan di itil sudah membuatnya nafsu minta ampun.
“Aaaahghh… Paaaakkk. Ahhhh.. sayaaahh.. keluar paaakkkk”. Makin kencang gesekan yang dirasakan Ciara dibawah sana.
Tak sampai 5 detik setelah berucap, Ciara mengeluarkan cairannya dengan sangat banyak. Bahkan seperti semprotan air. Pak Willy begitu senang saat cairan itu mengenai wajahnya.
“Aahh sayang, kamu sangat menggoda. Kamu sengaja menyiramnya ke wajah saya?. Memek ini begitu nakal”.
“Aaahhh paaaakkk”. Kali ini pak Willy menampar memek Ciara dengan gemas.
“Harus diapakan memek nakal ini?. Hmm?”. Bukan memek Ciara yang nakal, tapi tangan pak Willy lah yang tak berhenti menggoda aset itu.
“Jawab Ciara, harus saya apakan memek ini?”. Makin menggila jari itu bertindak menggoda Ciara.
“Aaahhhh….paaaakkkk. udaaaahh….. Jangan di pegang lagi….. aaaaahhh paaakkk”. Pinggul Ciara tak berhenti bergerak karena nikmat.
“Jawab Ciara”.
“Aaahhh….. aaaahhh…. Jilat paakk.. aaaahhh tolong jilat memek Ciara..aaahhh”.
Langsung saja lidah yang kasar itu segera menjilat seluruh sisi memek tembem Ciara. Pak Willy bahkan memasukkan lidahnya ke lubang Ciara. Saat dirasa Ciara akan keluar pak Willy langsung menghentikannya.
“Aaahhhh paakk?”. Ciara sudah hampir keluar namun dibuat kecewa oleh pak Willy.
Sedang pak Willy langsung keluar dari kolam menuju ke arah Ciara. Ia langsung menarik Ciara ke depannya dan memasukkan kontolnya ke dalam memek Ciara.
“Aaahhh paaakkk. Aaahhh…pak pelan- pelan. Memek Ciara ngilu aaahhh…aaahhh”. Begitu nikmat yang dirasakan Ciara sekarang. Ia bahkan tak menahan desahan dan ucapan vulgarnya.
Goyangan pinggul pak Willy yang makin lama makin gila membuat Ciara mabuk. Ia dengan sengaja menekan keras pinggulnya agar semakin dalam menusuk Ciara.
“Aaahhh….aaahhhh….sssshhhh…..hmmmm….aaahhh..paaakkk, dalam banget pak. Mentoookkkk….aaaahhhh”. Ciara bahkan tak bisa diam karena gesekan yang ia rasakan di dinding memeknya akibat kontol besar pak Willy.
“Aahhh…paakk..Ciara..aaahhh mau keluaar”.
“Memek kamu enak banget sayang. Sempit aaahhh”. Ucapan pak Willy ntah kenapa membuat Ciara senang bukan main karena pujian.
“Bersama, bersama sayang. Aaahhhh”. Pak Willy makin cepat menggoyang pinggulnya menghujam Ciara dengan kenikmatan.
“Aaaaggghhh”. Teriakan mereka seiring dengan cairan mereka yang keluar, sangat banyak dan membuat Ciara lemas.
“Kita pulang sayang?”. Pak Willy bicara sambil membantu Ciara berdiri untuk bersih- bersih dan mandi.
“Iya pak”. Ciara sudah tak bertenaga karena ulah kontol pak Willy, namun Memek nya masih berkedut seakan minta diserang lagi.
Pak Willy masih ingin menggenjot Ciara sampai ia puas, namun harus berhenti sekarang karena sudah mulai sore dan takut jika orang tua Ciara mencari ke sekolah.
*****
“Ayo naik, biar saya antar pulang”. Pak Willy sudah membuka pintu mobilnya agar Ciara segera masuk.
Mereka merasa aman dengan interaksi tersebut, karena hampir semua siswa dan guru sudah pulang.
Saat Ciara mencoba masuk, tangan nakal pria itu tak berhenti menggerayang. Ia menampar pantat sekal Ciara dengan gemas.
“Aaahh paak”. Bukannya marah, Ciara cukup senang diperlakukan seperti itu oleh gurunya. Mungkin saja yang dikatakan pak Willy tadi akan menjadi kenyataan, memek Ciara akan berkedut tiap kali bertemu dia.
“Ayo masuk sayang”. Ucapan itu disertai dengan remasan yang tak kunjung selesai di pantatnya.
Saat diperjalanan mengantar Ciara, lagi- lagi tangan kekar pria itu tak mau diam, kali ini rangannya menjelajah paha putih mulus Ciara.
Seakan tak puas, pak Willy menyuruh Ciara untuk mengangkat kakinya untuk mengangkang.
“Angkat kaki kamu sayang, biar bisa ngangkang”.
“Oke pak”. Ciara tanpa niatan menolak langsung mengangkang menghadapkan memek merah nya ke pak Willy.
“Tidak pakai celana dalam kan. Saya sengaja nyuruh kamu nggak pakai celana dalam biar saya bebas ngocok dan menggesek memek ini”. Ucap pria itu sambil jarinya mulai bekerja menyentil itil yang masih sensitif itu.
“Aaahhh paak hhhmm”. Baru itu saja memeknya sudah banjir.
“Enak sayang?. Suka memeknya dipegang cowok gini?”. Gesekan naik turunnya berganti dengan gesekan yang memutar dan menekan. Makin nikmat rasanya.
“Ahh enak pak, nikmat aahh. Saya aahh sukaaaa”. Ciara ikut menggoyang pinggulnya untuk mengurangi sensasi nikmat ini. Namu segera dilarang oleh pak Willy.
“Pinggulnya jangan gerak sayang, itu akan mengurangi nikmatnya. Kamu tidak boleh bergerak atau kita ngentot lagi diluar dan dilihat banyak orang.
“Aaahh paak tapi Ciara nggak tahan aah, ini terlalu ahh nikmat. Ciara nggak aaah aaahh tahan aah paak. Ciara sukaaa”. Ciara sudah seperti dikuasai oleh guru tampan itu, ia dengan terang- terangan mengungkap perasaan suka saat memeknya disentuh tangan kekar lelaki.
“Jangan gerak sayang. Saya yakin setelah ini kamu tidak akan kuat saat bertemu saya. Saya akan tanya setiap hari keadaan memek ini, saya akan menguasainya”. Pak willy menatap intens Ciara yang sedang menikmati dan untungnya mereka berada di lampu merah. Sambil tangannya mencubit itil Ciara yang sudah mengeras.
“Aahhh paak aaahh enaaakk yeess Ciara nggak tahan”. Mendengar itu pak Willy langsung berhenti menyentuh memek Ciara yang tentunya membuat Ciara bingung.
“Sabar sayang, rumah mu masih jauh. kalau keluar sekarang nanggung”. Seakan tau arti dengan tatapan bingung Ciara, pak Willy langsung menjelaskan. sumber
Sudah beberapa saat, saat pria itu merasa Cuara sudah mulai biasa, iya tanpa aba- aba langsung memasukkan 2 jari nya dan dengan cepat mengocok memek Ciara.
“Aahh paaak aahh yang cepaatt aaaaahh”.
Pak Willy lagi- lagi menjauhkan tangannya dari memek Ciara, namun sekarang ia mendekatkan wajahnya setelah berhenti tepat didepan rumah Ciara yang mewah.
“Aaahh paak ini sangat nikmat aaahh aaahh”.
Pak Willy dengan konsentrasi penuh menjilati tiap jengkal memek Ciara, tak ada bagian yang terlewat darinya.
“Ciara, memek kamu sangat manis. Saya sangat suka sayang sllrrruupp slrruuupp”. Pria itu bahkan tak ada niatan berhenti bahkan saat melihat wajah tersiksa Ciara yang kenikmatan, pak Willy makin menjadi menjilati memek itu.
“Aahh paak aah itil Ciara, emut itil Ciara aaahhh. Kocok memek Ciara pak, pakai jari- jari besar itu aaahh”.
Ciara yang sudah kepalang tanggung, tidak mencoba menahan desahannya. Semakin dekat, desahannya semakin keras hingga dapat didengar sampai luar.
Sialnya, papi Ciara yang sedang berada di taman dekat pagar yang mendengar desahan itu. Ia segera berjalan menuju mobil dan mencoba mengintip, namun sayang tidak kelihatan karena kaca yang gelap. Matthias, papi Ciara tidak hilang akal. Ia berjalan kedepan mobil berharap dapat melihat keadaan dalam mobil.
Siapa sangka ternyata anak gadisnya lah yang sedang mengangkang dengan kepala seorang lelaki di depan selangkangannya yang membuat dia mendesah nikmat.
Bukannya marah dan membuka paksa mobil itu, papi Ciara segera masuk ke rumah dengan senyum smirk yang mencurigakan.
“Kamu baru pulang sayang?”. Matthias berpura- pura tidak tahu tentang kejadian tadi dan menyapa Ciara dengan nada lembut.
Namun Ciara tak begitu dekat dengan papi nya, lebih tepat papi tirinya. Ya, maminya menikah lagi sekitar 3 tahun lalu dengan pria kaya yang ber umur 4 tahun lebih tua.
“Iya pi, Ciara naik dulu ya pi”.
“Kamu nggak makan sama papi dulu sayang?”. Matthias berusaha menahan Ciara untuk lebih lama didekatnya.
“Ciara mandi dulu ya pi, habis itu Ciara langsung turun untuk makan sama papi”. Ciara tak pernah menolak papi nya, entah kenapa. Apakah karna sang papi adalah pria matang yang sangat tampan?
Sementara matthias yang tau Ciara tak bisa menolaknya dengan gampang merayu wanita itu. Ia bahkan dengan yakin dapat melakukan yang dirasakan Ciara tadi, bahkan lebih.
****
Setelah selesai makan, Ciara masih membayangkan rasa yang ia rasakan bersama Pak Willy tadi. Tanpa sadar Ciara bahkan kembali membayangkan adegan panas dengan berbagai gaya yang dia lakukan tadi, yang ternyata kembali membuatnya berderkedut dibawah sana.
“Iiiihh kedut- kedut gitu memek aku karna bayangin yang tadi”. Ciara makin gelisah karena dirinya sendiri.
“Kenapa aku mikirin itu ya. Ih tapi kepikir terus aaahh”. Ciara memeluk gulingnya dan mengapit di antara pahanya. Ia menekan guling ke selangkangannya dan menekan ke memeknya.
“Ahhh, iiihh kok geli ya”. Ciara naik ke atas guling dengan posisi tengkurap dan mulai menggoyangkan pantatnya naik turun dan memutar seperti orang ngentot. Bedanya kali ini ia ngentot dengan guling kesayangannya.
“Aaahh enak ternyata memek digesek gini. Kalau tau gini, dari dulu udah aku coba aaahhh”. Ciara makin gencar menggesek memeknya ke guling.
Namun seperti tidak puas, Ciara membuka celana dan celana dalamnya sehingga ia telanjang bagian bawah. Ia mulai menggesek memek telanjangnya ke guling lagi.
Ciara sangat menikmati bagaimana memeknya tergesek dengan permukaan guling. Ia mulai berani, membuka bibir memeknya dan menempelkan itilnya ke guling untuk digesek. Aaah sangat nikmat.
Tak butuh waktu lama, badannya mulai menegang dan gerakan pinggulnya makin cepat sampai akhirnya Ciara orgasme dan membasahi gulingnya dengan cairannya sendiri.
Dua menit setelah menikmati orgasme nya, dengan posisi yang sama Ciara mengangkat pantanya dan mulai menggesek itil tegangnya dengan tangan kanannya.
“Aaahhh, enak banget digesek gini itilnya. Aaahh pengen digesekkin pak Willy lagi. Aaahh aaahh iiissshh aahh yeess enaak aahhh….”.
Satu jarinya masuk perlahan ke dalam lubang licin Ciara. Ciara mengeluar masukkan jarinya dengan cepat, saat ia merasa semakin geli, Ciara menambah satu lagi jarinya. Sekarang dua jarinya sedang membantunya untuk mencapai kenikmatan lagi.
“Aaahhh…hmmm..aaahhhh pak Willy entotin Ciara pak aaaahhhh…. yeesss…. aaahh…. enaaaakkk aaahhhh….sssshhhhh”.
Tak butuh waktu lama, hanya sekitar tiga menit Ciara lagi- lagi keluar, badannya menegang membusungkan pantatnya makin keatas, bahkan kali ini sampai muncrat banyak membasahi kasurnya.
“Aaahhh ssshhh aaahh enak banget aaahhh. Aku suka banget, aaahhh enakk aaahhh”. Ciara masih menenunggingkan pantatnya dan tetap menggesek itilnya sambil merasakan sisa- sisa orgasmenya tadi.
Sibuk menekan itilnya, tiba- tiba ada dua jari besar masuk dan mengocok lubang memeknya dengan cepat dan dalam.
“Aaahhh aaaahhh hhmn ssshhh aaah aaahhh sshh udah pi, aaahh paapiiii”. Ciara tak menyangka papinya akan mengocok memeknya saat ia melihat kebelakang, apalagi saat ini dia sedang nungging memamerkan pantat semoknya.
“Kenapa kaget sayang?. papi udah liat dari tadi, waktu kamu gesek- gesek ke guling, gesekkin itil ke guling sampai colmek juga papi liat dari tadi”. Kali ini Matthias menggerakkan jarinya seperti gunting di dalam lubang Ciara.
Ciara makin kelojotan karena gerakan jari- jari besar papi tampannya itu.
“Aaahh pii aaahhh enaaaakkk aaahhh aku keluaaarrr”. Matthias sengaja mencabut jarinya untuk melihat memek putrinya yang muncrat karna ulahnya.
“Kamu muncrat sayang. Sangat banyak. Slrrruuuupp”. Pria itu langsung menjilat memek Ciara dari itil sampai lubangnya dengan sekali sapuan. Ia mulai menggerak- gerakkan lidahnya dengan cepat untuk mengoda itil Ciara yang makin keras dan tegang.
“Aaahh memek kamu sangat enak sayang. Papi suka rasanya, papi juga suka sama memek yang muncrat kayak kamu tadi. Papi bersyukur karna liat kamu dikocok tadi”. Setelah menggombal panjang lebar, ia melanjutkan sapuan lidahnya di memek Ciara.
Sedang Ciara sedang tidak memiliki kekuatan untuk membalas ucapan papinya. Ia sedang kalang kabut karena kenikmatan lidah papinya.
“Aaahh pi aaahhh”.
“aaaahhh ini enak banget. Aahh papiiii”.
Matthias makin menjadi menjilat, menghisap, mengenyot memek Ciara yang makin basah dan sensitif.
“Slruuuppp, sluruuupp aahh sayang. Papi tak menyangka kamu sebinal ini, tau gitu harusnya dari dulu papi lakukan ya”. Pria itu melanjutkan ucapannya setelah menyedot cairan anak tirinya.
“Slruuuupp , menikmati memek kamu”.
Sedang Ciara sudah tidak sanggup untuk mengatakan apapun. Ia hanya ingin menuntaskan kenikmatan yang diberikan papinya ini. Papinya sangat lihai memainkan lidahnya di memek Ciara.
Ciara yakin papinya sudah memiliki jam terbang yang tinggi dalam hal menjilat memek wanita.
“Aahh… Papi sshhh… Mami aaahhh…..mami pasti suka tiap aahh…kali papi giniin aaahhh ssshhh yeeesss aahhh”. Entah kenapa Ciara sedikit iri dengan maminya, karena bisa sering merasakan jilatan papinya.
“Slrruuuup… Tidak sayang.. papi tidak pernah menjilat memek mamimu seperti ini. Slruuppp. Papi hanya menjilat sebentar agar basah dan bisa papi entot”.
“Papi hanya melakukan ini pada memek kamu sayang slruuupp muach”. Matthias menggombal sambil tak berhenti menjilat dan menciumi memek putrinya.
Ia menyudahi aksinya dan menyuruh Ciara terlentang dengan kaki yang terbuka lebar. Belum puas rasanya ia menghisap daerah sensitif itu.
“Sayang sekarang buka bibir memek kamu biar papi bisa liat itilnya”. Matthias mematap mata Ciara dengan intens yang berhasil membuat Ciara terhipnotis dan tersipu malu.
Tanpa ragu, Ciara langsung mengarahkan kedua tangannya ke bibir memeknya sambil semakin melebarkan kakinya agar sang papi dapat leluasa menikmati pemandangan indah.
“Sentuh itilnya dengan jari telunjuk kamu sayang. Cukup sekali saja”. Lagi- lagi seperti dihipnotis, Ciara langsung melakukan hal yang disuruh papinya.
Seperti disengat listrik, Ciara menbusungkan dadanya dan merasakan kedutan- kedutan yang semakin membuat ia sange.
“Aaahhh papii”. Pria matang yang tampan itu sangat menikmati pemandangan putrinya yang terangsang akibat ulahnya.
“Memek kamu kenapa sayang. Kenapa kedut- kedut gini, hmm?”. Sang papi menyentuh itil itu dengan sangat ringan dan berhasil membuat Ciara makin menjadi.
“Aaahh papi jangan sssshhh”. Ciara sangat ingin dientot papinya saat ini. Ia ingin memeknya dihajar dengan kontol besar papinya. Ia ingin kontol pria yang dilaguminya sejak lama itu menggaruk- garuk memeknya yang gatal.
Ya, sudah lama Ciara memendam rasa pada papinya. Bukan rasa cinta, ia yang tak sadar ternyata sudah sering melihat papinya yang membuat nafsunya naik.
Tanpa dia sadari, Ciara ternyata cukup menyukai dunia seks. Ia sering membaca cerita erotis dan komik hentai dan vulgar. Namun ia merasa itu hanya selera bacaan saja. Walaupun setiap kali selesai membaca ia sering mengusap- usap memeknya dari balik celana.
Matthias sengaja mengacuhkan memek yang menggairahkan itu. Ia beralih meremas dada Ciara yang masih tertutup kaosnya. Beruntung Ciara tidak menggunakan bra sehingga Matthias bisa memainkan puting Ciara dari balik baju.
Tentu tak puas, Matthias mengangkat baju Ciara sampai leher dan mulai lagi meremas- remas susu kenyal itu.
“Hmm sayang, bukan memek saja yang menggiurkan ya. Susu dan puting kamu juga menantang papi. Gadis nakal”. Ia langsung memasukkan puting merah muda yang sudah tegang dari tadi ke dalam mulutnya. Ia berikan gigitan- gigitan kecil di kedua putingnya.
Sampai akhirnya Ciara lagi- lagi mengeluarkan cairan karena perbuatan papinya.
“Kamu sungguh binal sayang. Hanya karena papi gigit saja kamu sampai keluar”. Matthias kembali memfokuskan dirinya ke memek dan itil yang minta diemut dan digigit itu.
“Buka lagi memeknya sayang. Papi masih belum puas melihat itil nakal ini”. Kepalanya semakin dekat dengan memek anaknya. Ia mulai meniup itil Ciara yang tentu membuat Ciara makin kelojotan.
“Aaahhh…..jangan papi. Jangan tiup aaahhh itil Ciara aaahhhh”. sumber
Slrruuppp… Ciara langsung terkesiap akibat aksi tiba- tiba papinya. Pria itu langsung menjilat dan menghisap itil Ciara dengan kuat. Ciara merasa itilnya akan makin bengkak karena ulah sang papi.
“Aaahh….papi… Ciara keluaaaaarrrr sssshhhh”. Mendengar itu Matthias langsung mengangkat kepalanya dan menggesek itil Ciara dengan jarinya dan dengan tempo yang sangat cepat.
“Aaaahhhh….ssshh…aaahhh…aaaahhh”. Ciara muncrat sangat banyak, bahkan cairannya seperti air mancur yang sampai membasahi ujung kasurnya dan tentu saja sangat banyak.
“Oohh sayang, kamu sangat pintar menggoda papi. Papi sangat suka wanita yang muncrat seperti kamu”. Ia berucap dengan tangan yang mengusap seluruh permukaan memek Ciara dengan gerakan memutar yang tentunya lagi- lagi membuat Ciara sange.
“Aaahh…papi tolong. Ciara aaahhh….hmm… ssshh…. Ciara nggak kuat piii”. Goyangan pinggulnya seirama denga gerakan tangan sang papi yang menggoda.
“Nggak kuat apa sayang, papi harus apa”. Pertanyaan yang memancing itu disertai dengan gerakan tangan yang makin intens.
“Aaahhh… Tolong ennn….aaahhhh…..entot Ciara papi aaaaahhhh”. Tiba- tiba tangan yang memabukkan itu berhenti dan menjauh dari memek Ciara. Ciara bingung dengan kelakuan papinya.
“Papi tidak akan ngentotin memek nakal itu hari ini”. Matthias bicara sambil menjilat seluruh jarinya yang tadi menggoda Ciara. Lalu ia segera membuka baju Ciara dan pergi meninggalkan Ciara yang masih mematung.
****
Ciara benar- benar membuat ku gila. Ia bahkan membuat ku tegang sangat maksimal.
Untung saja aku bisa menahannya. Aku harus beli obat kb dulu untuk Ciara agar kami bisa bermain sampai puas.
“haaahhh”.
“Haaahh”.
Ciara gelisah di atas kasur empuknya. Berkat sang papi, sekarang Ciara tidak bisa tidur. Bukan karna hal yang dilakukan papinya, tapi karna sang papi sengaja menggantung kenikmatan Ciara.
Saat akan keluar, pria itu sengaja menarik tangannya yang sedang menggoda lobang Ciara.
“Iihh, karna papi nih. Aku gak bisa tidur jadinya kalau digantung gini”. Ciara mulai lagi menggesek itilnya karna hasrat yang masih menggantung.
“Hmmm…ssshhhh…aaaahhh…. Nggak puas aaahhh….. Aku mau aahh..dijilat papi lagi aaahhh”.
Ciara mencoba segala cara agar hasratnya tersampaikan. Cukup lama ia menggesek, mencubit dan mengocok memeknya.
“Aaahhh….aaahhh….sshhhh…..hmmm….aaaaggghhhh. hahh..hahh…capeeek”. Ciara bahkan tak bisa menutup kakinya yang masih mengangkang karena kelelahan mengocok memeknya.
Ia memilih langsung tidur dari pada mengenakan pakaian. Sekarang Ciara tidur dengan keadaan telanjang bulat dan hanya ditutupi oleh selimut tebalnya.
****
Kreeekk
Jam 8 pagi pintu kamar Ciara tiba- tiba dibuka dari luar. Orangyang membukanya tentu saja sang papi. Ia segera mengunci pintu kamar tersebut dan melangkah mendekati Ciara. Ia meletakkan barang bawaannya di atas nakas samping kasur Ciara.
Tanpa lama, ia Matthias segera menyibakkan selimut yang menutupi tubuh polos Ciara.
“Oohh sayang, kamu sangat menggoda bahkan dalam keadaan tidur telungkup begini”. Senyum yang menyeramkan makin mengembang di wajah tampan Matthias.
Seolah tak tahan, ia segera duduk diantara dua kaki Ciara yang ia lebarkan. Ia mulai meremas pantat sintal Ciara. Ia meremas makin kuat hingga membuat Ciara merintih.
“Aggghhh…..hhhmm…”. Tidur Ciara mulai terganggu karna aktivitas nakal papinya.
Matthias tentu tak puas hanya memainkan pantat Ciara. Ia kemudian menyibakkan bongkahan pantat Ciara dan mencari lubang memeknya. Ia langsung mendekatkan wajahnya sambil menjulurkan lidah menjilat lubang kenikmatan Ciara.
Bukan hanya menjilat, ia juga mencolok dengan lidahnya itu. Seperti mengentot memek Ciara dengan kontolnya.
Pria tampan itu benar- benar puas mengerjai memek Ciara. Bahkan kelakuannya itu sampai memaksa Ciara bangun dari tidur nyenyaknya.
“Mmmmmhhh.. mmmhhh….. aaaahhhh……. aaaahhhh…. papi. Papi tunggu dulu aaaahhhh…….ssshhhhh…..hhhhhmm…….aaaaahhhhh….papii aaahhh.. aahh…aahh…papi lagi aaahhh….sshhh….enaaaakkkkk aaaggghhh”. Ciara tetap menelungkup sambil menggelinjang akibat ulah papinya.
“Papi nggak tahan sayang, memek nakal kamu papi entot ya. Papi udah bener- bener nggak tahan”. Tanpa aba- aba Matthias langsung menggesek kontol nya yang sudah sangat tegang dan membelah memek Ciara dari selah pantatnya.
“Aaaahhh….papi”. Ciara merasa ada yang aneh dan menyengat seperti dialiri listrik. Ia merasa yang dilakukan papinya berkali lipat lebih menggelitik daripada yang dilakukan Pak Roan dan Pak Wlly.
“Hmm sayang, papi masukkin ya”. Matthias mendorong pinggangnya sedikit demi sedikit setelah mempaskan posisi kontolnya tepat di tengah lubang memek Ciara yang banjir karena godaannya.
“Aaaahhh….aaaahhh……aaaaaagggghhhhhhh…paaapiiiiii”. Ciara membelalakan matanya saat Matthias masuk dengan sempurna ke dalam memeknya.
“ssshhh….ooooohhhhh sayang. Memek kamu enak banget. Aaaahhh… harusnya dari dulu papi entotin kamu. Aaaaahhhh….. biar papi yang dapetin perawan kamu aaagghhhh”. Matthias mulai menggerakkan pinggulnya menggesek dinding memek Ciara lebih intens.
“Aaahh….ssshhhh….papi aaaaahhhh”. Hanya butuh beberapa sodokkan dari Matthias berhasil membuat Ciara keluar dengan sangat banyak hingga membuat kontol papinya basah kuyup.
“Kamu keluar sangat banyak sayang. Kontol papi sampai hangat kamu siram sayang”. Ia berbicara sambil menggoda Ciara dengan menelunsupkan tangannya mengganggu susu Ciara yang tertekan badannya ke kasur.
“Aaaahhh…papi”.
“Kenapa sayang, hmm?”.
“Enak sayang, papi entot?”. Matthias mulai menggerakkan pinggulnya lagi menggenjot putri sambungnya itu.
“Aaaahh…..sssshhh……aaaaahhhh…..eennaaaakkkk papi……ennaaakkk aaahhh….”. Ciara mengangkat pantanya yang menyebabkan kontol Matthias makin masuk sampai mentok di memek Ciara.
“Lebih enak mana dari pada laki- laki yang jilatin memek kamu kemaren sayang, saat dimobil?”. Hentakan kontol Matthias makin cepat menggesek menghantam memek Ciara.
“Lebih aaahhhh……enaakk papii aaaggghhhh”. Sekarang Ciara ikut menggoyang pinggulnya dengan gerakan memutar sambil menunggingkan pantatnya.
“Kenapa sayang aaaahhh?”. Matthias bertanya seolah minta penjelasan kenapa entotannya lebih enak dari pada pria itu.
“Dan dia siapa sayang, hmm?”.
“Dia aaahhh…..guru olahraga Ciara pii aaaahhhh…….hhhmmm……sssshhhhh…aaaaahhhh…. dientot papi ahhhh lebih terasa aaahhhh…..”.
“Kenapa sayang?, aaahhhhh…. kamu dientot pakai kondom?”. Matthias memelankan genjotannya karena penasaran dengan cerita anaknya.
“Aaaahhh….aaahh..ii..iya pii”. Ciara tak peduli jika papinya tau semua hal yang pernah terjadi padanya. Yang penting entotan Matthias tidak berhenti.
“Pantas saja aaahh. kamu tau sayang, saat ini papi tidak pakai pelindung apapun. Kontol papi langsung menyentuh memek nakal kamu”. Pria itu sengaja menghentikan kegiatannya dan berbisik di telinga Ciara yang membuatnya merinding.
“Aaahh…papiii..?”.Ciara terkejut dengan penjelasan papinya. Mungkin itu yang membuatnya merasa ngentot kali ini jauh lebih enak dari pada saat dia ngentot dengan dua orang gurunya.
“Tenang sayang, papi tidak akan mengambil resiko. Papi masih mau menikmati memek gatal ini dalam waktu yang lama”. Setelahnya Matthias langsung menyambar bungkusan yang ia bawa tadi dengan kontol yang masih di dalam memek Ciara. sumber
Bungkusan itu ternyata adalah obat pencegah kehamilan yang sengaja Matthias beli pagi- pagi sekali sebelum ke kamar Ciara untuk ngentot. Ia sengaja membeli cukup banyak karena ia akan menghabiskan banyak waktu untuk mengentoti Ciara kedepannya.
“Makan ini sayang, obat pencegah kehaliman. Ini minumnya. Papi membeli obat yang bisa diminum bahkan setelah kita ngentot dengan sangat nikmat dan lama”. Matthias meraih sebotol air minum diatas nakas dan memberikannya pada Ciara.
gleeekk…..
gleeekk….
Ciara langsung saja menenggak obat itu dengan cepat. Ia juga tak mau kegiatan panas mereka berhenti ditengah jalan, padahal entotan kali ini lebih nikmat.
Setelah melihat Ciara menutup botol air itu, Matthias langsung menggerakkan pinggul nya dengan sangat cepat sampai membuat badan Ciara naik turun dan menghasilkan suara nyaring dari pertemuan kulit mereka.
plloookkk
plloookkk
plloookkk
plloookkk
“Aaahh… paappiiii aaaahhhh…..ssshhhh….mmmhhh aaaahhhh….eeennnaaakkk papiii…. lagi yang keras aaahh….entot yang cepat papi aaahh…. memek Ciara aaahh eenaak dientot paapii…aaahh”. Mendengar itu, Matthias makin keras dan dalam mengentot memek Ciara.
“Aaahhh….paaappppiiii aaahhh…..eeennaaaakkk….aaahhh….papi mentok papi aaahhhh aku keluar aahhh…”. Setelah heboh dengan dengan desahannya, Ciara lagi- lagi keluar. Matthias segera mengangkat pinggul Ciara menjadi posisi doggy style dan menggenjot lebih kuat dan saat ia merasa memek Ciara meremas kontolnya lebih kuat, ia segera menariknya dan diganti dengan tiga jarinya.
Ia segera mengocok dan mengobel memek Ciara dengan sangat cepat sampai berbunyi basah dibawah sana.
“Aaaahhh….papi aaahh…. lebih cepat aaahhh papi…. aahhhh keluar aaahhh keluaaarrrrrr”. Ciara menyemburkan cairannya dengan sangat banyak . ia muncrat dan squirt, bahkan sampai membasahi kasurnya. Setelahnya ia kembali tengukurap rata dengan kasur karena lemas.
Matthias membalikkan badan Ciara, dan menyodorkan kontolnya ke depan muka Ciara.
“Dia masih tegang sayang”.
Slruupp…slruupp….slruppp
Kepala Ciara sibuk maju mundur menyepong pedang panjang besar dan berurat milik papinya. Sedang sang papi merem melek karena mulut dan lidah anaknya yang nikmat walaupun masih kaku.
Terlihat gadis cantik itu tengah puas membuat papinya nikmat. Ia sangat fokus menghisap dan menjilati kontol besar dan nikmat itu. Ia menjilati seluruh kontol besar itu dari pangkal sampai ujungnya.
“Ooohhhh…..aaaahhhh….ssshhhh sayang aaahh. Gadis papi pinter banget nyepong kontol aaahhh. Mulut kamu gak kalah enak sama memek sempit kamu sayang aaaahhhh”. matthias mengelus lembut puncak kepala Ciara.
Namun sang papi segera menarik Ciara berdiri dan menyuruhnya duduk di pangkuannya. Posisinya saat ini Matthias sedang bersandar di sandaran dipan kasur dan Ciara duduk diatasnya.
“Masukkin sayang. Sekarang giliran kamu yang entot papi”.
“Iya pi”. Ciara segera memegang kontol besar yang tegang itu dan diarahkan ke memeknya yang sudah kembali banjir.
“Aaahhh…papiii”. Ciara mendesah manja saat kepala kontol papinya masuk perlahan ke lubang Ciara. Ia mendorong pinggulnya dengan pelan agar memeknya lebih menelan kontong sang papi.
“AAAAAHHHHHHH”. Ciara tiba-tiba mendesah kuat saat merasakan hentakan kuat dari bawah. Matthias tak sabar dengan gerakan lambat yang dilakukan Ciara yang membuat kontolnya makin tegang dan juga geli.
“Aaaahhh papi, ngiluuu aaaahhhh”. Sang papi tak mendengar keluhan anaknya. Tangannya membantu mengerakkan pinggul Ciara maju mundur.
Aaaahhh ini sangat nikmat. Aku baru tau kalau posisi ngentot kayak gini akan senikmat ini. Kontol papi masuk dalam banget di memek aku. Kayaknya sampai ngentuh rahim aku deh, aaahhh.
“Aaahh papi enaaakkk…memek aku aaahhh….enak banghh aaahh……banget papi aaaahhhh”.
Tapi makin lama ngentot dengan kecepatan pelan gini bikin memek aku makin gatel. Aku gak tahan sama gatelnya, memek aku gatel banget.
“Aaaahhh…..aaaahhhh…..ssshhh….papi, memek Ciara…memek Ciara gatel aaahhh banget ssshhh…”. Ciara memperlihatkan wajahnya yang kepalang tanggung sange. Ia mencoba menggerakkan pinggulnya lebih cepat, namun dengan segera tangan kekar itu menahannya.
“Aaaahhh papii…Ciara nggak tahan pi aaahhh….. gatel banget aaahh… papiii…”. Ciara mulai merengek karena papinya masih menahan gerakan pinggulnya.
“Kamu mau papi ngapain sayang, aahh?”. Matthias makin menjadi menggoda gadisnya. Ia menggerakkan pinggul Ciara dengan gerakan memutar dan tetap dengan tempo pelan.
Ia senang saat Ciara merengek minta di genjot dengan keras dan cepat. Anak tirinya itu sudah seperti wanita binal saat ini.
Tak tega dengan wajah tersiksa dan empotan memek Ciara yang makin kencang, pria tampan itu menghentakkan pinggulnya ke atas dengan sangat keras. Bahkan ia merasa menyentuh bagian terdalam memek gadis kecilnya itu.
“Aahh papii…. aaahhhh…. aaahhh…ssshhh….. uuuhhh papi eennaaakkk…. Banget dientot papiii….”. mata Ciara nyaris terbalik saking nikmatnya entotan sang papi. Entotan yang keras dan cepat yang buat Ciara sampai mabuk kepayang.
Memek nya terus di gempur oleh sang papi sampai akhirnya Ciara menyentakkan tubuhnya dan menekan pinggulnya. Ciara keluar lagi dengan deras, cairannya seperti memandikan kontol raksasa papi tampan nya.
“Ooh sayang, hangat banget kontol papi rasanya. Memek kamu makin remes kontol papi sayang, enak banget aaahh”. Matthias mendiamkan senjatanya didalam Ciara untuk memberikan waktu pada bayi seksinya itu.
Ia akan menghabiskan hari ini dengan menggempur menggenjot memek baru yang menjadi candunya. Beruntung bagi mereka, sang nyonya yaitu mami Ciara sedang berada di China untuk perjalanan bisnisnya.
Wanita itu berencana akan disana selama 2 sampai 3 minggu. Selama waktu itu, hari- hari mereka akan dipenuhi dengan erangan dan desahan karena tegur sapa kelamin.
“Aaahh… Papi.. enak banget haaahhh…. Memek Ciara aaahh… Dientot papi bikin aahh… Ciara nikmat”. Ciara masih merebahkan kepalanya di dada bidang sang papi sambil menikmati orgasmenya.
Cukup lama, Matthias menatap wajah Ciara yang sudah mulai tenang. Ia segera mengangkat tubuh Ciara dan membuatnya berdiri. Ia menyuruh Ciara berbalik dan sedikit menungging. Lalu gesekan benda tumpul terasa membelah dan menggesek bagian dalam memek Ciara. Itil Ciara yang tegang makin sensitif karena sapaan kontol besar kesukaannya.
Kontol papinya menggosok dalam waktu lama, dengan kecepatan yang makin lama makin cepat yang lagi- lagi membuat Ciara squirt. Cairannya menggenang membasahi lantai kamar Ciara.
Jleebb…
Aaahhh..
Matthias langsung memasukkan kontolnya setelah memek Ciara bocor karena ulahnya.
“Aaahh….papi aahh.. pelaaahhn…aaahhh… Pelan- pelan papi aaahhh…. Memek Ciara masih sensitif aaahhh….. “. Ciara kelojotan menerima serangan yang tak kunjung berhenti karena papinya.
Seperti tak peduli, kali ini tangan kiri Matthias mencari itil sensitif Ciara dan mulai menarik- nariknya. Setelahnya ia menggesek memutar dan menekan- nekan itil nakal itu.
Sembari mengentoti Ciara, ia menyuruh anaknya berjalan ke arah balkon. Ciara yang awalnya pasrah dan ikut saja mulai menghentikan langkahnya. Ia takut jika aktivitas mereka dilihat pekerja rumahnya.
“Aahhh…ssshh…hmmm..aahh…papi mau kemana?”.
“Jalan terus sayang aaahhh”. Tangan Matthias tak berhenti mengganggu itil Ciara.
“Aahh papi… Jangan keluar aaahh… Banyak aaahh banyak orang aaahhh…..”.
“Gak ada orang di rumah kita hari ini sayang. Papi suruh mereka pulang semua. Aaahh…. Papi bahkan kasih uang tambahan sayang”.
“Papi nggak mau ada yang ganggu papi nikmatin kamu”.
“Aaahhh…”. Jilatan basah terasa di telinga Ciara tepat setelah penjelasan sang papi.
Bersambung...